Advertisement
Virus raksasa yang diberi julukan sebagai 'Frankenvirus' ditemukan membeku di bawah tundra. Virus ini telah hidup kembali setelah lebih dari 30.000 tahun lamanya membeku.
Virus yang memiliki nama Mollivirus sibericum ini tidak dianggap berbahaya bagi manusia, namun faktanya mereka telah mampu bertahan hidup untuk waktu yang lama dalam tanah permafrost. Hal ini menunjukkan bahwa mungkin saja ada lebih banyak virus prasejarah yang terlupakan dan menunggu di bawah tundra yang masih belum kita ketahui apakah berbahaya atau tidak.
Baca Juga:
- Ilmuwan Temukan Cara Melepaskan Diri dari Lubang Hitam
- Prasasti Kuno Pedang Magna Carta yang Misterius
- 9 Kegunaan Minyak Bunga Lavender
- Wanita Dengan Seribu Pengalaman Mati Suri
"Temuan kami menunjukkan bahwa virus hidup prasejarah bukan kejadian yang langka," tulis para peneliti.
"Kita tidak bisa mengesampingkan bahwa virus yang hidup jauh lebih lama dari populasi manusia Siberia kuno bisa muncul kembali akibat lapisan permafrost Arktik yang mencair dan atau terganggu oleh kegiatan industri."
Meskipun tidak mendapatkan perhatian, kemungkinan kebangkitan virus prasejarah dapat menginfeksi penduduk pada saat ini adalah sesuatu yang mungkin dan perlu diambil tindakan yang serius.
"Beberapa partikel virus yang masih bisa menular, dengan adanya sejumlah reseptif, menyebabkan kebangkitan virus berpotensi patogen di wilayah Arktik," kata Profesor Jean-Michel Claverie.
"Jika kita tidak berhati-hati, dan kegiatan industri daerah tidak menempatkan pengamanan di tempat, maka risiko akibat kebangkitan kembali virus-virus berbahaya seperti cacar, bisa menjadi mungkin, meskipun hal itu kita pikir sudah benar-benar diberantas."
Artikel Menarik Lainnya:
0 komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik dan sopan. Dilarang meninggalkan jejak link hidup maupun iklan promosi di kolom komentar. Silahkan hubungi Admin jika ingin bekerjasama dalam hal iklan. Terima kasih.