Advertisement
Peta itu disumbangkan ke Universitas Yale pada tahun 1962 namun setelah ratusan tahun peta tersebut mulai memudar secara dramatis sehingga sulit untuk melihat semua tulisan asli dan rinciannya.
Berbagai upaya pun dilakukan. Bahkan untuk mengatasi masalah ini, tim peneliti telah menggunakan teknik yang dikenal sebagai pencitraan multispektral yaitu melibatkan gambar peta ke dalam dua belas warna yang berbeda dan kemudian menganalisa gambar menggunakan software komputer khusus.
Baca Juga:
- Kemungkinan, Kontak Pertama Dengan Mesin Alien
- Mungkinkah, Kaca di Mars Menyimpan Bukti Kehidupan?
- Bulan Lahir Bisa Memprediksi Kesehatan Anda
- Mendeteksi Penyakit Melalui Kondisi Kaki Anda
"Kami sudah pulihkan informasi lebih dari yang kami harapkan," kata pemimpin proyek Chet Van Duzer.
Bahkan, metode ini mengungkap sejumlah besar rincian yang sebelumnya tersembunyi di peta termasuk berbagai deskripsi tekstual dari orang-orang yang tinggal di berbagai belahan dunia pada saat itu, seperti suku 'Panotii' dari Asia Selatan yang dikatakan memiliki telinga begitu besar sehingga bisa digunakan sebagai kantong tidur.
Para peneliti mempelajari peta juga menemukan bahwa Martellus telah menggunakan beberapa sumber yang berbeda saat membuatnya, termasuk peta Egiptus Novelo dan teks dari 'The Travels of Marco Polo'.
"Itu selalu menarik untuk mempelajari bagaimana orang memahami dunia pada periode tertentu dalam sejarah," kata Van Duzer. "Akhir abad ke-15 adalah waktu ketika gambaran orang-orang dari dunia berubah begitu cepat."
"Bahkan dalam karir Martellus sendiri, apa yang telah ia tunjukkan tentang dunia telah berkembang secara dramatis."
Berikut ini beberapa teks tersembunyi yang ditemukan pada peta setelah melalui pencitraan:
(phys)
Artikel Menarik Lainnya:
tersembunyi dan sekarang saya melihat :D
BalasHapus