Terjebak 8 Tahun Dalam Lingkaran Waktu Deja vu

Advertisement

[Sains Box] Terjebak 8 Tahun Dalam Lingkaran Waktu Deja vu

---

Ini mungkin merupakan kasus paling aneh dari deja vu yang pernah tercatat. Dimana seseorang seakan-akan merasakan dirinya mengulangi waktu secara terus menerus. Sehingga ia akan merasa terjebak dalam lingkaran waktu yang berputar tersebut.

Yang menjadi korbannya adalah seorang mahasiswa yang berusia 23 tahun. Nama mahasiswa itu belum diungkapkan. Selama 8 tahun ia mengalami sebuah sensasi kuat telah melakukan hal-hal yang menurutnya terulang kembali, sebelum akhirnya ia menemukan dirinya hampir tidak bisa berfungsi dan harus drop out dari universitas.

Baca Juga:

• Sadar Lagi Setelah Koma Selama 12 Tahun 
• Mata Bionic membuat Pria Buta bisa Melihat Lagi

Perasaan yang ia rasakan menjadi begitu kuat bahwa ia terpaksa berhenti berpartisipasi dalam beberapa kegiatan sehari-hari, jika tidak, bisa berbahaya seperti menonton televisi, membaca buku atau mendengarkan radio. Dia menggambarkan semua itu merasa seolah-olah ia terjebak di dalam lingkaran waktu seperti dalam film Bill Murray, Groundhog Day.

Walaupun kebanyakan dari kita akan mengalami setidaknya beberapa tingkat deja vu selama hidup kita, ada kemungkinan bahwa perasaan ini bisa keluar dari kontrol pada pasien yang menderita kondisi neurologis yang sudah ada seperti demensia atau epilepsi lobus temporal.

Dalam hal ini seberapa luas scan otak pun menunjukkan tidak ada bukti dari setiap masalah.

Intip Juga:

• Pria usia 110 Tahun berbagi Resep Umur Panjang

"Bukan sekadar perasaan terbiasa yang mengganggu yang biasanya terkait dengan deja vu, namun subjek kita mengeluh bahwa ia merasa seperti dia benar-benar mengambil pengalaman sebelumnya dari memori, bukan hanya merasa pernah mengalami saja," kata Dr Christine Wells, seorang ahli psikologi dari Sheffield Hallam University.

"Ini bisa menjadi contoh kasus psikogenik Deja vu yang tercatat pertama, yang merupakan proses deja vu yang dipicu oleh kecemasan daripada kondisi neurologis seperti demensia atau epilepsi."

*******

(telegraph)

---

---

Artikel Menarik Lainnya: