Advertisement
Jaringan kulit yang ditemukan di fosil yang digali pada sebuah gua dekat Johannesburg tersebut diperkirakan milik nenek moyang manusia awal yang diberi nama Australopithecus sediba, salah satu spesies transisi yang menjembatani kesenjangan antara primata pertama yang berjalan tegak dan genus Homo baru yang mengarah ke manusia modern.
Gua, tampaknya memiliki komposisi batu yang unik sehingga mampu melestarikan bahan organik yang ada di dalamnya, sejauh ini menghasilkan banyak petunjuk baru tentang bagaimana spesies awal ini hidup dan mati.
Baca Juga:
- Papan Anti Gravitasi Mulai Menjadi Nyata
- Alasan Mengapa Harus Minum Teh Organik
- Benarkah Film Poltergeist Kena Kutukan?
- Laut Beku di Enceladus Mirip Danau di Bumi
Selain menemukan sisa-sisa enam kerangka, peneliti juga bahkan bisa menentukan apa yang sudah dimakan oleh primata kuno ini dengan mengambil jejak makanan dari antara gigi mereka.
Diyakini juga masih ada lebih banyak fosil yang dimakamkan di sana dan hanya menunggu untuk ditemukan.
"Setiap kali kita membuka sedikit bebatuan di sini dan membersihkan sedikit kotoran yang ada, kita menemukan seseorang yang baru," kata antropolog Profesor Lee Berger dari Universitas Witwatersrand di Johannesburg.
"Maka kami perkenalkan kepada semua orang, bahwa inilah orang-orang yang sudah meninggal 2 juta tahun yang lalu."
(ibtimes)
Artikel Menarik Lainnya:
2juta tahun yang lalu ya?lama banget berarti yah.hehe
BalasHapus