Advertisement
Spesimen berusia 180 juta tahun ini awalnya ditemukan di tambang Holzmaden di Jerman. Ichthyosaurus, akan terlihat sangat mirip dengan lumba-lumba pada saat ini meskipun tidak ada hubungannya dengan mereka. Ia juga akan menjadi pemandangan umum di laut prasejarah antara 250 juta dan 90 juta tahun yang lalu.
Kini, para ilmuwan yang mempelajari spesimen terawetkan dengan baik di Urweltmuseum Hauff, Jerman, telah menemukan apa yang tampak sebagai jejak kulit dan lemak. Tentu saja ini sesuatu yang jarang terlihat pada fosil.
Baca Juga:
- Ilmuwan Pecahkan Misteri Bagaimana Tokek Bisa Berjalan di Atas Air
- Embrio Lahir Sehat Setelah dibekukan Selama 24 Tahun
Temuan ini telah mengungkap bahwa reptil laut prasejarah ini berdarah panas dan memiliki kulit yang halus, seperti lumba-lumba dan ikan paus saat ini. Ia bukan makhluk berdarah dingin dan bersisik seperti kebanyakan reptil lainnya.
Mereka juga memiliki warna yang lebih gelap di bagian bawah, kemungkinan besar akan membuat mereka lebih sulit dikenali.
"Ichthyosaurus menarik karena mereka memiliki banyak kesamaan dengan lumba-lumba, tetapi sama sekali tidak terkait erat dengan mamalia laut yang tinggal di sana," kata rekan penulis studi, Prof. Mary Schweitzer.
"Ini adalah bukti kimia langsung pertama untuk darah-hangat di ichthyosaur, karena lemak adalah ciri-ciri hewan berdarah panas."
(bbc)
Artikel Menarik Lainnya:
Menarik ketika membahas hewan prasejarah, hewan masa lampau itu berukuran besar, tapi sepertinya jumlahnya sedikit sekali. Soalnya kalau banyak, dengan fisik sebesar itu harusnya bisa ditemukan banyak fosil hewan purba besar seperti itu. Populasinya pun tidak tersebar di semua laut, mungkin sulit buat berkembang biak x ya.
BalasHapusbadan mereka memang besar, populasinya memang tdk menyebar, karena sebenarnya dulu benua di Bumi itu tdk menyebar seperti yg terlihat saat ini, dulu benua itu msh menyatu, sehingga tentu saja manakala benua terpisah2, ada sebagian tempat memang dipenuhi dgn fosil dan ada jg yg tdk. Mengenai jumlah populasi, mungkin kehidupan mereka keras, saling memangsa dan selalu kehabisan sumber makanan, faktor2 seperti itulah yg menyebabkan mereka tdk bisa berkembang biak dgn baik.
HapusSaya bulan lalu baru nonton The Meg dan baca postingan ini langsung ingat filem itu hehe.
BalasHapushaha, maniak pilem nih, mampir juga tuh ke blog review film aku.. tp jarang diupdate, hehe... :D
HapusThe Meg film yg bikin jantung berdebar...
aku juga suka bahas fosil kayak dinosaurus. bagiku ini masih penuh misteri yg mnarik utk diungkap.
BalasHapussemua hal yg terjadi di masa lalu, memang sangat menarik utk dibahas sob...
Hapusblogmu aku follow. follow balik ya. mksh.
BalasHapusaku udh follow g+ mu sob... tp mau follow blogmu dmn tempatnya? kok aku cari2 gak ketemu
Hapus