Ilmuwan Berhasil Menciptakan Tikus dari Telur Buatan

Advertisement

[Sains Box] Pada pembahasan sebelumnya, sudah kita bahas mengenai keberhasilan ilmuwan yang mengembangkan embrio dari bantuan sel-sel kulit. Kini ilmuwan Jepang telah berhasil menciptakan telur tikus betina menggunakan sel dari ekor binatang. Dalam apa yang telah digambarkan sebagai terobosan 'yang luar biasa' ini, peneliti dari Universitas Kyushu tidak hanya berhasil membuat telur layak di laboratorium tapi juga bahkan telah berhasil memiliki tikus betina membawa mereka ke jangka panjang.

Teknik ini melibatkan pengambilan sel jaringan dari ekor tikus dan kemudian memprogram ulang mereka sebagai sel induk lalu mengubahnya ke telur. Kemudian telur ini dibuahi dan ditanamkan ke tikus betina.

Embrio tikus hasil rekayasa sel
Baca Juga:

• Wow, Batu Giok Raksasa 175 Ton ditemukan di Burma 
• Protein Kuno ditemukan di Telur Burung Unta Prasejarah 
• Kanker Telah Ada Jutaan Tahun Yang Lalu, Ini Buktinya

Anak tikus yang dihasilkan ternyata sangat sehat, meskipun konsepsi mereka benar-benar unik.

"Ini adalah pertama kalinya telur fungsional telah dihasilkan dari sel-sel induk dalam kultur yang memberi kita beberapa petunjuk untuk memproduksi telur manusia dari sel induk," kata Profesor Katsuhiko Hayashi.

"Sekarang, kita perlu hati-hati melihat kualitas telur tikus buatan ini. Semacam pemeriksaan kualitas akan memberikan kontribusi bagi aplikasi untuk manusia di masa depan."

Anak tikus yang baru lahir

Setelah berusia 4 minggu
Di masa depan teknik ini bisa membuktikan betapa sangat bermanfaatnya bagi wanita yang menderita infertilitas.

"Ini adalah laporan pertama dari siapa pun yang mampu mengembangkan telur sepenuhnya matang dan fertilizable di laboratorium menembus dari tahap awal pembangunan telur," kata ilmuwan reproduksi Profesor Richard Anderson.

"Meskipun kami masih jauh dari membuat telur buatan untuk wanita pada saat ini, namun penelitian ini juga menyediakan kita dasar untuk model eksperimental dalam mengeksplorasi bagaimana telur berkembang dari spesies lain, termasuk pada wanita."

Akankah cara ini dapat diterapkan pada manusia? Tunggu perkembangan selanjutnya.

*******

---

(telegraph)

---

---

Artikel Menarik Lainnya: