Advertisement
Anda pasti pernah merebus telur bukan? Saat kondisi telur masih mentah, putih telur akan berbentuk lendir yang kenyal dan bening transparan, namun setelah telur direbus atau dimasak kondisi putih telur ini akan berubah menjadi padat. Mengapa demikian? Hal ini terjadi karena dalam putih telur itu terkandung protein yang tinggi, dimana ketika ia dimasak, struktur protein tersebut akan mengalami 'kusut' dan semakin ketat sehingga bentuknya akan berubah dan terlihat oleh mata kita seperti warna putih, bukan lagi berbentuk bening atau lendir.
Dari sinilah para ilmuwan berhasil menemukan sebuah cara baru yang dapat melakukan proses 'unboil' melalui cara memisahkan protein kusut, sehingga memungkinkan mereka dapat mengembalikan telur ke dalam keadaan semula dalam hitungan menit. Proses ini bukan hanya dapat dilakukan pada protein telur saja, akan tetapi bisa dilakukan juga pada jenis protein lainnya.
Baca Juga:
- Kecepatan Cahaya Berhasil Diperlambat
- Sadar Lagi Setelah Koma Selama 12 Tahun
- Apakah Microwave Buruk Untuk Kesehatan?
Proses pembalikan kondisi telur rebus ini, merupakan proses yang rapi, sehingga nilai nyata dalam penemuan ini terletak pada aplikasi potensi medis. Salah satu bidang yang bisa menguntungkan secara signifikan dari hal ini adalah penciptaan protein antibodi untuk melawan kanker yang saat ini membutuhkan jumlah waktu dan uang yang banyak untuk dapat menghasilkannya. Berkat adanya penemuan ini, semua itu dapat diminimalisir.
Selain itu, produksi pangan dan penelitian bioteknologi juga bisa mendapatkan keuntungan dari proses tersebut.
"Saya tidak bisa memprediksi berapa banyak uang yang bisa dihemat, tapi saya bisa mengatakan ini akan menghemat banyak waktu, dan waktu adalah uang," kata profesor kimia dan biologi molekuler, Gregory Weiss.
(cnbc)
Artikel Menarik Lainnya:
Menakjubkan sekali. Ini baru berita yang bagus, kelihatannya mustahil.
BalasHapusah mana mungkin lah bisa kembali lagi
BalasHapus@Murtopo: awalnya memang mustahil, tp secara bioteknologi skrg tdk mustahil lg.
BalasHapus@Jaya sampurna: Lho, kok mana mungkin, org udh dilakukan kok oleh ilmuwan California ama Australia, mlh bioteknologinya jg udh dipatenkan, tinggal nunggu penerapannya aja..