Advertisement
Amber yang mengandung kutu itu ditemukan di tambang ambar di tempat yang sekarang bernama Republik Dominika, antara Puerto Plata dan Santiago. Jutaan tahun yang lalu daerah itu merupakan hutan tropis.
Baca Juga:
- Akhirnya NASA Menemukan Air Cair Mengalir di Mars
- Rusia Membuat Robot Kecoa Mata-mata
- Komputer Medis ini Dapat Memprediksi Kematian
- Io, Bulan Neraka Milik Jupiter
Dr Poinar mempelajari temuan ini dengan melakukan pembesaran yang sangat tinggi, sehingga dapat diketahui dengan jelas ukuran, bentuk dan karakteristik bakteri yang ada pada kutu tersebut.
"Selain karakteristik fisik dari fosil bakteri yang mirip dengan bakteri wabah Black Death, lokasi mereka yang ada di rektum dari kutu tersebut diketahui terjadi pada wabah bakteri modern," kata Dr George Poinar Jr. yang mempelajari bakteri itu.
"Dalam fosil ini, kehadiran bakteri serupa dalam tetesan kering di belalai kutu konsisten dengan metode penularan wabah bakteri oleh kutu modern."
Meskipun tidak ada resiko bakteri kuno ini dapat kembali ke kehidupan dan menginfeksi orang di masa sekarang, penemuannya memang menawarkan kepada ilmuwan untuk dapat belajar bagaimana mereka berevolusi selama jutaan tahun.
"Ini akan menunjukkan wabah yang sebenarnya merupakan penyakit kuno yang tidak diragukan lagi telah menginfeksi dan mungkin menyebabkan beberapa kepunahan hewan jauh sebelum manusia ada," kata Dr Poinar.
(abc)
Artikel Menarik Lainnya:
0 komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik dan sopan. Dilarang meninggalkan jejak link hidup maupun iklan promosi di kolom komentar. Silahkan hubungi Admin jika ingin bekerjasama dalam hal iklan. Terima kasih.