Batu Permata Namibia Kuno: Kunci untuk Komputer Kuantum

Rabu, 20 April 2022

Teknologi

[Sains Box] Batu Permata Namibia Kuno: Kunci untuk Komputer Kuantum

Para ilmuwan di Universitas St Andrews telah mengembangkan bentuk cahaya khusus menggunakan batu permata Namibia kuno. Menggunakan batu permata tembaga oksida (Cu2O) yang ditambang secara alami dari Namibia, para ilmuwan menciptakan polariton Rydberg, partikel hibrida cahaya dan materi terbesar yang pernah dibuat.

Menurut para ilmuwan, bentuk cahaya khusus ini bisa menjadi kunci untuk komputer kuantum berbasis cahaya baru.

Polariton Rydberg terus-menerus beralih dari cahaya ke materi dan kembali. Cahaya dan materi seperti dua sisi mata uang dalam polariton Rydberg. Polariton sisi materi untuk berinteraksi. Interaksi ini penting karena memungkinkan pembuatan simulator kuantum.

Baca Juga:

Tembaga oksida – kristal yang ditambang dari Namibia yang digunakan untuk membuat polariton Rydberg.---------
Pemimpin proyek Dr. Hamid Ohadi dari Sekolah Fisika dan Astronomi di Universitas St Andrews mengatakan bahwa “membuat simulator kuantum dengan cahaya adalah cawan suci sains. Kami telah mengambil lompatan besar ke arah ini dengan menciptakan polaritons Rydberg, bahan utamanya.”

Untuk membuat polariton Rydberg, para ilmuwan menjebak cahaya di antara dua cermin yang sangat memantulkan cahaya. Sebuah kristal tembaga oksida - diperoleh dari batu permata - ditipiskan dan dipoles menjadi lempengan setebal 30 mikrometer. Mereka kemudian menjepitnya di antara dua cermin untuk menghasilkan polariton Rydberg 100 kali lebih besar dari yang ditunjukkan sebelumnya.

“Membeli batu di eBay itu mudah. Tantangannya adalah membuat polariton Rydberg yang ada dalam rentang warna yang sangat sempit.” tutur salah satu penulis terkemuka Dr. Sai Kiran Rajendran dari Sekolah Fisika dan Astronomi di Universitas St Andrews.

Para ilmuwan sekarang bekerja untuk menyempurnakan metode ini untuk mengeksplorasi kemungkinan membuat sirkuit kuantum. Semoga berhasil!

*******

(techexplorist)