Pertama Kalinya 'Badai Antariksa' Diamati Di Kutub Utara


Kamis, 04 Maret 2021
Label:
Advertisement
[Sains Box] Pertama Kalinya 'Badai Antariksa' Diamati Di Kutub Utara

Para ilmuwan, untuk pertama kalinya, mendeteksi badai yang terjadi di atmosfer bagian atas Bumi. Badai yang terbentuk di atmosfer bawah planet kita adalah hal yang biasa dan terdokumentasi dengan baik, tetapi hingga saat ini gagasan tentang badai yang terbentuk di atmosfer bagian atas Bumi tampak lebih seperti konsep dari film fiksi ilmiah daripada sesuatu yang benar-benar dapat terjadi dalam kenyataan.

Meskipun demikian, analisis data baru yang direkam pada tanggal 20 Agustus 2014 oleh para peneliti dari Universitas Shandong China telah mengungkapkan deteksi dari apa yang disebut sebagai 'badai luar angkasa' yang terbentuk di Kutub Utara dan meluas ke wilayah yang melebihi diameter 1.000 km.

Baca Juga:

Pertama Kalinya Badai Antariksa Diamati Di Kutub Utara
Ilustrasi badai antariksa
---------

Mencapai ketinggian dari 110 km hingga 860 km, peristiwa atmosfer yang luar biasa ini sebagian besar terdiri dari plasma dan terdiri dari beberapa lengan spiral yang berputar berlawanan arah jarum jam.

Pusat - atau "mata" - badai tetap diam, seperti badai pada atmosfer yang lebih rendah pada umumnya.

"Hingga saat ini, belum pasti bahwa badai plasma luar angkasa ini ada, jadi membuktikan ini dengan pengamatan yang begitu mencolok sungguh luar biasa," kata fisikawan Mike Lockwood dari Universitas Reading.



"Badai tropis dikaitkan dengan energi dalam jumlah besar, dan badai antariksa ini harus diciptakan oleh transfer energi angin matahari yang sangat besar dan cepat serta partikel bermuatan ke atmosfer atas Bumi."

Diyakini bahwa fenomena yang sama juga mungkin terjadi di dunia lain.

"Plasma dan medan magnet di atmosfer planet ada di seluruh alam semesta, jadi temuan ini menunjukkan badai antariksa menjadi fenomena yang tersebar luas," kata Lockwood.

*******

Thanks
Sains Box
Sains Box

Artikel Menarik Lainnya:




FOLLOW and JOIN to Get Update!

Advertisement

3 komentar:

  1. Hai bang! Terimakasih untuk artikelnya. Bang, saya saranin deh untuk ubah protokol web nya dari http ke https karena kalau masih pakai http itu tidak aman.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ok sob, lagi saya pelajari dulu, kira2 pengaruh gak ama pencariannya nih, soalnya artikelku kan udh ribuan tuh...

      Hapus
    2. Done... udh saya rubah sob ke https, semoga memberikan kenyamanan ke para pengunjung...mksh sarannya

      Hapus

Berkomentarlah yang baik dan sopan. Dilarang meninggalkan jejak link hidup maupun iklan promosi di kolom komentar. Silahkan hubungi Admin jika ingin bekerjasama dalam hal iklan. Terima kasih.