Advertisement
Dengan mengidentifikasi sinyal kimiawi yang memicu terbentuknya ‘kerumunan belalang’, kita bisa menghentikan pengerumunan seluruhnya. Selama ribuan tahun, kawanan belalang yang sangat besar tetap menjadi kutukan peradaban - awan besar serangga yang mampu menghancurkan seluruh ladang hanya dalam hitungan menit ini, mengakibatkan kekurangan makanan yang parah.
Tapi bagaimana jika mungkin menggunakan ilmu pengetahuan modern untuk menghentikan kawanan belalang ini selamanya?
Baca Juga:
- Inilah Buaya Teror Memiliki Gigi Sebesar Pisang
- Semut Neraka Prasejarah Ini Terperangkap Dalam Amber
Dalam sebuah studi baru, para ilmuwan telah mengidentifikasi sinyal kimiawi yang dikeluarkan serangga untuk memicu perilaku ‘bergerombol’, zat yang dikenal sebagai 4-vinylanisole (4VA).
Bahan kimia ini sangat kuat dan bekerja pada kelompok kecil yang terdiri dari beberapa serangga saja.
Diharapkan bahwa dimungkinkan untuk menggunakan versi 4VA yang disintesis untuk memancing belalang ke dalam perangkap, atau untuk menghasilkan belalang hasil rekayasa genetika yang tidak merespons sama sekali.
Serangga yang tidak berkerumun ini kemudian dapat diperkenalkan secara bertahap untuk menggantikan populasi yang ada.
"Dalam sejarah manusia, wabah belalang, kekeringan dan banjir dianggap sebagai tiga bencana alam besar yang menyebabkan kerugian pertanian dan ekonomi yang serius di seluruh dunia," kata pemimpin peneliti Le Kang dari Institut Zoologi Akademi Ilmu Pengetahuan China.
"Sebagai spesies belalang yang paling tersebar luas dan salah satu yang paling berbahaya, belalang yang bermigrasi merupakan ancaman serius bagi pertanian di seluruh dunia."
(reuters)
Artikel Menarik Lainnya:
0 komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik dan sopan. Dilarang meninggalkan jejak link hidup maupun iklan promosi di kolom komentar. Silahkan hubungi Admin jika ingin bekerjasama dalam hal iklan. Terima kasih.