Ilmuwan Temukan Oksigen Di Luar Galaksi Yang Jauh

Rabu, 26 Februari 2020

Astronomi

[Sains Box] Ilmuwan Temukan Oksigen Di Luar Galaksi Yang Jauh

Untuk pertama kalinya, para ilmuwan telah menemukan bukti keberadaan molekul oksigen di galaksi yang jauh. Meskipun merupakan unsur paling melimpah ketiga di alam semesta, namun oksigen terbukti sangat sulit untuk ditemukan di luar batas tata surya kita.

Penemuan terbaru ini, yang hanya menandai deteksi ekstrasurya ketiga dan yang pertama di luar galaksi Bima Sakti, dapat memberi tahu kita banyak tentang kejadian oksigen di luar angkasa.

Ditemukan berada pada jarak 561 juta tahun cahaya, tepatnya di galaksi Markarian 231 yang juga merupakan rumah bagi quasar, yaitu nukleus galaksi yang sangat bercahaya dengan lubang hitam supermasif di pusatnya.

Baca Juga:

Ilmuwan temukan molekul oksigen di luar galaksi, tepatnya di jarak 561 juta tahun cahaya---------
"Dengan pengamatan mendalam terhadap Markarian 231 menggunakan teleskop IRAM 30 meter dan NOEMA (NOrthern Extended Millimeter Array), kami mendeteksi emisi [molekul] oksigen di galaksi eksternal untuk pertama kalinya," tulis para peneliti.

"Emisi O2 yang terdeteksi ini terletak di daerah sekitar 10 kpc (32.615 tahun cahaya) dari pusat Markarian 231 dan mungkin disebabkan oleh interaksi antara arus keluar molekul yang digerakkan nukleus-galaksi aktif dan awan molekul cakram luar."

Tidak hanya deteksi oksigen pertama kali di galaksi lain, tetapi jumlah yang terdeteksi juga lebih banyak daripada yang pernah ditemukan di mana pun di luar tata surya kita.

Temuan ini dapat membantu para ilmuwan mempelajari lebih lanjut tentang aliran molekul dari inti galaksi tersebut.

Ilustrasi galaksi Markarian 231---------
"Deteksi oksigen molekuler extragalactic yang pertama ini menyediakan alat yang ideal untuk mempelajari aliran molekul nukleus yang digerakkan nukleus aktif pada rentang waktu dinamis puluhan mega-tahun," catat tim tersebut.

*******