Advertisement
Telah ada banyak perhatian akhir-akhir ini tentang prevalensi bakteri resisten antibiotik, dan berharap bisa berpotensi mengatasi masalah yang ada, di mana operasi bedah yang paling kecil bisa saja berakibat fatal. Namun, sekarang ilmuwan yang bekerja pada bidang tersebut melaporkan terobosan baru yang signifikan, mereka berhasil menemukan jenis baru dari antibiotik yang cenderung resisten, dan akan segera dikembangkan pada minggu-minggu ini.
Para peneliti di Universitas Northeastern, Boston telah mengumumkan penemuan Teixobactin, yaitu antibiotika baru pertama dalam tiga dekade. Hasil pengujian awal yang sangat menjanjikan dan obat baru akan tersedia untuk pasien dalam lima tahun ke depan.
Penemuan ini adalah berita yang sangat baik karena dibuat berkat teknik baru yang menggunakan mikroba tanah untuk membantu mengisolasi senyawa kimia antibiotik.
"Terlepas dari pelaksanaan langsung, ada juga yang saya pikir pergeseran paradigma dalam pikiran kita karena kita telah beroperasi atas dasar bahwa pengembangan resistensi tidak dapat dihindari dan bahwa kita harus fokus memperkenalkan obat lebih cepat dari resistensi," kata Profesor Kim Lewis.
"Teixobactin menunjukkan bagaimana kita dapat mengadopsi strategi alternatif dan mengembangkan senyawa yang dapat membuat bakteri tidak tahan."
Semoga saja dengan penemuan terbaru ini, akan semakin membantu para pasien dalam menyembuhkan luka mereka.
Artikel Menarik Lainnya:
30 tahun. riset yang lumayan panjang.
BalasHapus