Advertisement
Perkawinan silang antara manusia modern dan Neanderthal dapat menjelaskan mengapa sebagian dari kita cenderung menjadi manusia yang suka bangun pagi-pagi.
Apakah gagasan untuk bangun pagi-pagi sekali membuat Anda merasa takut dan putus asa? Pernah bertanya-tanya bagaimana beberapa orang tampak penuh energi begitu kepala mereka lepas dari bantal di pagi hari?
Baca Juga:
- Neanderthal Yang Kelaparan, Menjelma Menjadi Kanibal
- Kelak, Triliunan Manusia Bisa Tinggal di Stasiun Luar Angkasa Raksasa
Neanderthal dianggap sebagai spesies yang suka bangun pagi-pagi. (Kredit: Bing AI / Dall-E 3) |
Menurut sebuah penelitian baru, nenek moyang Neanderthal kita mungkin memiliki gen yang membuat mereka cenderung bangun pagi dan kemudian mewariskannya kepada manusia modern melalui perkawinan silang.
Kedua spesies tersebut hidup berdampingan satu sama lain selama ribuan tahun, dan Neanderthal baru menghilang baru-baru ini (sekitar 40.000 tahun yang lalu).
Saat ini, diperkirakan hingga 4% genom kita berasal dari Neanderthal.
“Ketika nenek moyang orang Eurasia modern bermigrasi keluar Afrika dan kawin dengan hominin kuno Eurasia, yaitu Neanderthal dan Denisovan, DNA nenek moyang kuno diintegrasikan ke dalam genom manusia modern secara anatomis,” tulis para penulis penelitian.
“Proses ini berpotensi mempercepat adaptasi terhadap faktor lingkungan Eurasia, termasuk berkurangnya radiasi ultraviolet dan peningkatan variasi dinamika musiman.”
Para peneliti percaya bahwa kecenderungan Neanderthal untuk hidup di tempat yang lebih tinggi mengakibatkan perubahan pada jam tubuh internal (atau ritme sirkadian) yang membuat mereka bangun lebih awal di pagi hari.
“Dengan menggabungkan DNA purba, studi genetik skala besar pada manusia modern, dan kecerdasan buatan, kami menemukan perbedaan genetik yang substansial dalam sistem sirkadian Neanderthal dan manusia modern,” kata penulis utama studi John Capra dari University of California, San Francisco.
“Kemudian dengan menganalisis potongan DNA Neanderthal yang tersisa dalam genom manusia modern, kami menemukan tren yang mencolok: banyak di antaranya berdampak pada pengendalian gen sirkadian pada manusia modern dan efek-efek ini sebagian besar mengarah pada peningkatan kecenderungan untuk menjadi orang yang suka bangun pagi.”
(gizmodo)
Artikel Menarik Lainnya:
That is so fascinating. I love reading about stuff like this. I imagine early rising was helpful to survival back then. :)
BalasHapusBut for some people it may be a bit difficult to wake up early in the morning.
HapusAku juga suka bangun pagi nih. Lebih fresh aja rasanya. Ternyata ada asal usulnya ya
BalasHapusBerarti dlm tubuh mbak Keza ada gen Neanderthal
HapusMuy interesante. Te mando un beso.
BalasHapusGracias JP. Que tenga un lindo dΓa
HapusDitambah lagi buat yg muslim, kan hrs bangun pagi karena sholat subuh. Malah kalo dia rutin sholat tahajud, lebih pagi lagi bangunnya ☺️. Makanya aku juga terbiasa ya Krn memang ada kewajiban yg hrs dilakuin.
BalasHapusYess... πππ
Hapussaya sangat sukar bangun pagi dan terpaksa bangun pagi untuk solat subuh..menyebabkan pagi kurang enjoy
BalasHapusNah, kenapa bisa begitu?
Hapuskite suka bngun pagi sebab perlu bangun suibuh, perlu siapkan sarapan anak2.. dan perlu berenergy ke office.. xde masa nak fikir untuk sambung tidur.. hihihi
BalasHapusπ jd ingat lagu: "bangun tidur... tidur lagi.. bangun lagi.. tidur lagi. Banguuuuun.. tidur lagi.
HapusMbak tau gak lagu siapa. Tenar di Indonesia itu π π π
Pantes aku suka bangun pagi mulu, ternyata aku ada gen purbakala yaa, hehehe
BalasHapusHaha.. π iya mas...
Hapus