Tengkorak Nenek Moyang Manusia Ditemukan Di Afrika Selatan


Jumat, 20 November 2020
Label:
Advertisement
[Sains Box] Tengkorak Nenek Moyang Manusia Ditemukan Di Afrika Selatan

Berusia 2 juta tahun yang lalu, tengkorak itu adalah milik sepupu manusia purba yang disebut Paranthropus robustus. Tengkorak yang hampir lengkap ditemukan oleh tim arkeologi yang dipimpin Australia yang telah menjelajahi sistem gua Drimolen di dekat Johannesburg untuk mencari bukti sisa-sisa manusia purba.

Ini adalah contoh paling awal dan lengkap dari tengkorak Paranthropus robustus yang pernah ditemukan.

Pertama kali ditemukan pada tahun 1938, spesies ini memiliki gigi yang sangat besar yang mampu memberikan kekuatan gigitan yang tinggi dan mungkin berada pada tahap evolusi antara tinggal di pohon dan berjalan di tanah.

Baca Juga:

Tengkorak Nenek Moyang Manusia Ditemukan Di Afrika Selatan
Tengkorak Paranthropus robustus
---------

Ia berbagi Bumi dengan salah satu nenek moyang langsung kita, yaitu Homo erectus.

"Tapi dua spesies yang sangat berbeda ini - Homo erectus dengan otak yang relatif besar dan gigi kecil, sedangkan Paranthropus robustus dengan gigi yang relatif besar dan otak kecil - mewakili eksperimen evolusi yang berbeda," kata ahli paleoantropologi, Angeline Leece.



"Sementara kami adalah garis keturunan yang menang pada akhirnya, dua juta tahun lalu catatan fosil menunjukkan bahwa Paranthropus robustus jauh lebih umum daripada Homo erectus di lanskap."

Tengkorak yang baru ditemukan, yang disatukan dari ratusan fragmen kecil, mungkin milik anggota garis keturunan Paranthropus yang bertahan selama 1 juta tahun.

Tengkorak Nenek Moyang Manusia Ditemukan Di Afrika Selatan
Ilmuwan Australia telah menemukan tengkorak berumur 2 juta tahun dari sepupu jauh manusia bergigi besar dan berotak kecil di Afrika Selatan
---------

"Seperti semua makhluk lain di bumi, agar tetap berhasil nenek moyang kita beradaptasi dan berevolusi sesuai dengan lanskap dan lingkungan di sekitar mereka," kata arkeolog, Andy Herries.

"Kami yakin perubahan ini terjadi pada saat Afrika Selatan mengering, yang menyebabkan punahnya sejumlah spesies mamalia pada masa itu. Tampaknya perubahan iklim menghasilkan pemicu stres lingkungan yang mendorong evolusi dalam Paranthropus robustus."

*******

Thanks
Sains Box
Sains Box

Artikel Menarik Lainnya:




FOLLOW and JOIN to Get Update!

Advertisement

2 komentar:

Berkomentarlah yang baik dan sopan. Dilarang meninggalkan jejak link hidup maupun iklan promosi di kolom komentar. Silahkan hubungi Admin jika ingin bekerjasama dalam hal iklan. Terima kasih.