Advertisement
Para peneliti di Universitas Arizona telah mengungkapkan bahwa laba-laba tidak berasal dari tempat yang Anda duga sebelumnya.
Dengan delapan kaki dan kemampuan membangun jaring yang rumit, laba-laba modern termasuk di antara makhluk yang paling dikenal—dan bisa dibilang paling meresahkan—yang dapat ditemukan di hampir setiap sudut dunia.
Baca Juga:
- Temuan Baru: Laba-Laba Laut Dapat Menumbuhkan Kembali Anusnya
- Mengapa Kita Begitu Terobsesi Menghidupkan Kembali Mamut Berbulu?
![]() |
Dari mana laba-laba berasal? (Kredit: RudiSteenkamp) |
Namun, ratusan juta tahun yang lalu, nenek moyang arakhnida masa kini hidup di lingkungan yang sangat berbeda—jauh di dalam lautan Bumi.
Sisa-sisa fosil makhluk tersebut—bernama Mollisonia symmetrica—baru-baru ini dianalisis sebagai bagian dari studi baru oleh para peneliti di Universitas Arizona.
Berasal dari 500 juta tahun yang lalu, sisa-sisa—dan khususnya otak fosil makhluk tersebut—telah mengungkapkan bahwa hewan-hewan ini berkembang biak di laut jauh sebelum menjelajah ke darat.
![]() |
Prosoma, atau bagian depan tubuh Mollisonia, memiliki susunan gugus saraf yang menyebar dan mengatur lima pasang apendiks. (Nick Strausfeld/Dept. Neuroscience, University of Arizona) |
Pernah dianggap sebagai nenek moyang kepiting tapal kuda, spesies periode Kambrium yang telah lama punah ini kini diduga berkerabat jauh lebih dekat dengan laba-laba.
Terutama, susunan otaknya unik seperti laba-laba.
Bukan hanya laba-laba yang berevolusi dari Mollisonia symmetrica, karena kemungkinan besar mereka juga merupakan nenek moyang kalajengking.
"Masih diperdebatkan secara sengit di mana dan kapan arakhnida pertama kali muncul, dan jenis chelicerata apa yang menjadi nenek moyang mereka, dan apakah mereka hidup di laut atau semi-akuatik seperti kepiting tapal kuda," kata penulis utama Prof. Nick Strausfeld.
|
|
Artikel Menarik Lainnya:
Esos bichitos no me gustan nada.Un saludo
BalasHapus