Advertisement
Sebuah analisis fosil baru telah mengungkapkan bahwa satu spesies tertentu dari kadal besar atau yang lebih dikenal dengan nama biawak memiliki mata tambahan di bagian atas kepalanya. Penemuan luar biasa ini, yang dibuat oleh para peneliti dari Universitas Yale dan Institut Riset Senckenberg Jerman, menyangkut spesies yang dikenal sebagai ‘Saniwa ensidens’ adalah spesies yang hidup sekitar 49 juta tahun yang lalu.
Sisa-sisa fosilnya ditemukan 150 tahun yang lalu di Bridger Basin, Wyoming barat daya, namun hingga sampai sekarang fitur yang paling tidak biasa tersebut akhirnya telah diidentifikasi.
Baca Juga:
"Ini memberitahu kita betapa mudahnya, dalam hal evolusi, untuk merakit sendiri organ yang kompleks dalam keadaan tertentu," kata ahli paleontolog Yale bernama Bhet-Anjan Bhullar yang ikut studi tersebut.
"Mata secara klasik dianggap sebagai struktur yang sangat rumit. Bahkan, otak hanya menunggu untuk membuat mata setiap saat."
Dua mata tambahan, yang terletak di atas kepala biawak tersebut, tampaknya terbentuk dari organ pineal dan parapineal, yaitu struktur fotosensori yang membantu orientasi.
Organ pineal khususnya sering disebut sebagai "mata ketiga".
"Dengan menemukan biawak bermata empat, di mana kedua pineal dan parapineal membentuk mata di bagian atas kepalanya, kita bisa menunjukkan bahwa mata ketiga kadal besar ini benar-benar berbeda dari mata ketiga vertebrata lainnya," kata penulis utama studi, Krister Smith.
(foxnews)
Artikel Menarik Lainnya:
0 komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik dan sopan. Dilarang meninggalkan jejak link hidup maupun iklan promosi di kolom komentar. Silahkan hubungi Admin jika ingin bekerjasama dalam hal iklan. Terima kasih.