Advertisement
Para ilmuwan telah menentukan apa yang membuat gua Romawi terkenal begitu mematikan bagi mereka yang berkelana di dalamnya. Ditemukan tujuh tahun yang lalu oleh para arkeolog dari Universitas Salento, gua tersebut yang terkenal sebagai ‘Gerbang Neraka', yang berumur 2200 tahun, terletak di sebuah kota bernama Hierapolis di Frigia kuno (Turki modern).
Itu adalah tempat di mana para imam akan memimpin sapi jantan dan hewan lainnya hingga kematian mereka melalui Plutonium (atau Gerbang Pluto) sebagai korban persembahan untuk Dewa di dunia bawah.
Baca Juga:
Orang-orang akan melihat dari kursi yang terangkat karena asap berbahaya membuat binatang bekerja dengan cepat.
Kini para ilmuwan telah mengungkapkan bahwa asap, yang masih tetap mematikan sampai hari ini, berasal dari celah yang memancarkan karbon dioksida vulkanik dari jauh di bawah tanah.
Di dalam arena yang terhubung dengan gua, gas yang lebih berat daripada udara, akan membentuk 'danau gas' mematikan hingga 40cm dari lantai yang terbukti sangat mematikan.
Ini juga menjelaskan mengapa hewan tersebut mati sementara para imam sendiri sepertinya bertahan.
"Sementara banteng berdiri di dalam danau gas dengan mulut dan lubang hidungnya pada ketinggian antara 60 dan 90 cm, sedangkan para imam besar (galli) selalu berdiri tegak di dalam danau sambil memperhatikan bahwa hidung dan mulut mereka jauh di atas tingkat toksik napas Hadean kematian," tulis para peneliti.
Artikel Menarik Lainnya:
0 komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik dan sopan. Dilarang meninggalkan jejak link hidup maupun iklan promosi di kolom komentar. Silahkan hubungi Admin jika ingin bekerjasama dalam hal iklan. Terima kasih.