Advertisement
Temuan terbesar adalah bahwa, sampai sekarang, para ilmuwan telah gagal untuk mengambil fakta bahwa organisme dalam tanah telah memproduksi karbon pada tingkat yang semakin meningkat.
Baca Juga:
- Wanita Tertua Hidup 'Lewati 3 Abad' di Dunia
- Ada Piramida Misterius di Antartika
- Misteri Sinar-X yang Mengelilingi Pluto
Suhu global sekarang diperkirakan akan meningkat sebesar satu derajat Celsius pada tahun 2050 karena 55 miliar ton karbon tambahan yang dirilis ke atmosfer selama beberapa dekade mendatang.
"Ini jujur untuk mengatakan bahwa kita telah melewati titik pemanasan global yang tidak bisa dikembalikan lagi dan kita tidak bisa membalikkan efek tersebut, tapi pasti kita bisa meredamnya," kata penulis studi Dr Thomas Crowther, yang juga telah mencap sikap skeptisisme Presiden terpilih Donald Trump pada perubahan iklim sebagai 'bencana bagi kemanusiaan'.
"Perubahan iklim mungkin jauh lebih cepat dari yang kita pikirkan."
Pada tahap ini sulit untuk menentukan dengan tepat bagaimana peningkatan suhu akan berdampak pada komunitas di seluruh dunia namun ada kemungkinan bahwa efeknya akan cukup dahsyat.
"Efek perubahan iklim ini pasti akan terasa tidak proporsional oleh orang-orang miskin, terutama miliaran yang mata pencahariannya intrinsik terkait dengan tanah," kata Dr Crowther.
"Tapi dampak dari kenaikan permukaan laut, arus laut, dan kesehatan ekosistem alami sama-sama menghancurkan untuk banyak besar alasan."
Untuk itu, mari sadarkan bersama-sama untuk menjaga kelestarian alam, terutama hutan-hutan hijau yang dapat setidaknya membantu kita dalam upaya penyelamatan planet ini dari ancaman pemanasan global.
Artikel Menarik Lainnya:
0 komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik dan sopan. Dilarang meninggalkan jejak link hidup maupun iklan promosi di kolom komentar. Silahkan hubungi Admin jika ingin bekerjasama dalam hal iklan. Terima kasih.