Advertisement
Mungkin hal yang paling menarik dari semua ceritanya adalah apa yang diajarkan kepada kita tentang konsep dasar ekologi dan evolusi serta tentang kematian manusia itu sendiri.
Baca Juga:
- Bukti Arkeologi Orang Skotlandia Kuno Makan Tikus Panggang
- Fenomena Sleep Paralysis dikaitkan Dengan Kehadiran Setan
- Zozo, Sosok Iblis yang Keluar dari Papan Ouija
Salah satu momen penting dalam buku ini menyangkut pertemuan antara Frankenstein dan si monster ciptaannya di mana makhluk itu meminta dia untuk membuatkan teman wanita agar dapat membantu memerangi rasa kesepiannya.
Frankenstein akhirnya memutuskan untuk melawan, setelah mempertimbangkan konsekuensi bagi umat manusia jika sepasang makhluk yang tidak wajar itu mereproduksi dan menyebar di seluruh dunia.
Dalam retrospeksi, keputusannya mungkin telah benar-benar menyelamatkan umat manusia dari kepunahan.
"Prinsip eksklusi kompetitif tidak resmi didefinisikan sampai tahun 1930-an," kata Nathaniel J. Dominy, seorang profesor antropologi dan ilmu biologi di Dartmouth College. "Kami telah menghitungnya, jika populasi dua makhluk ini menyebar dan bertambah, maka bisa mendorong kita untuk kepunahan dalam waktu 4.000 tahun."
Untuk sementara penelitian ini tentu saja sedikit lebih dari eksperimen pikiran saja, hal ini menunjukkan berapa banyak konsep-konsep tersebut dipegang oleh Mary Shelley, bahkan untuk hari ini, tulisannya masih bisa memberikan cahaya baru pada invasi spesies biologi dan potensi kepunahan manusia sendiri.
Kisah ini benar-benar memberikan sebuah peringatan kepada semua ilmuwan tentang apa yang akan menjadi dampak dari penemuannya bagi umat manusia agar mereka lebih hati-hati dan memikirkannya dengan baik.
(phys)
Artikel Menarik Lainnya:
0 komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik dan sopan. Dilarang meninggalkan jejak link hidup maupun iklan promosi di kolom komentar. Silahkan hubungi Admin jika ingin bekerjasama dalam hal iklan. Terima kasih.