Advertisement
Penelitian sebelumnya, yang dilakukan oleh Max Planck Institute dan diterbitkan di Nature Scientific Reports, ditemukan pada hewan termasuk anjing, serigala, beruang, rubah, luak, orangutan dan kera, memiliki bidang-sensing molekul cryptochrome 1a (Cry1a) hadir di retina mereka.
Baca Juga:
- Misteri Lenyapnya Air di Atmosfer Venus
- Rusia Berambisi Membangun Mesin Teleportasi
- Nenek Buta 20 tahun Bisa Melihat Lagi
Melihat hal ini, Joe Kirschvink pun melakukan uji coba yang melibatkan sekelompok kecil dari 24 relawan yang diminta untuk duduk di dalam sangkar Faraday, yaitu sebuah kandang khusus yang memblok gangguan elektromagnetik.
Untuk percobaan, para peserta terkena medan magnet sementara Kirschvink menganalisis aktivitas listrik otak mereka menggunakan sistem monitoring elektrofisiologi.
Temuan sementara ini masih memerlukan tinjauan lebih lanjut, namun ia percaya bahwa kemampuan untuk mendeteksi medan magnet tersebut berasal dari sel-sel reseptor magnetik khusus yang bertindak sebagai 'jarum kompas'.
Apakah mungkin bagi kita untuk secara naluriah mendeteksi medan magnet? Penelitian lebih lanjut diharapkan akan dilakukan dalam waktu dekat untuk menguatkan hasilnya.
(wired)
Artikel Menarik Lainnya:
0 komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik dan sopan. Dilarang meninggalkan jejak link hidup maupun iklan promosi di kolom komentar. Silahkan hubungi Admin jika ingin bekerjasama dalam hal iklan. Terima kasih.