Advertisement
Salah satunya adalah burung prasejarah yang biasa terbang 7 kaki bernama Genyornis newtoni, cenderung mewakili sumber makanan yang lezat dan nyaman, serta menghasilkan telur yang sangat besar.
Baca Juga:
- Sebenarnya, Bumi adalah Dua Planet yang Menyatu
- Ikan Raksasa Terpotret Terbang di Antariksa
- Sepuluh Gejala Kanker Ovarium yang Perlu Diketahui
Saat ini, untuk pertama kalinya para ilmuwan telah mampu mengumpulkan apa yang mengakibatkan burung raksasa ini mengalami kematian sebelum waktunya berkat penemuan fragmen kulit telur prasejarah dengan tanda-tanda hangus, yang mengindikasikan bekas dimasak dengan api buatan manusia.
"Kita tidak bisa mengesampingkan begitu saja skenario mengenai api yang bisa menghasilkan gradien panas luar biasa seperti ini," kata rekan penulis studi Gifford Miller. "Kami lebih berpendapat bahwa hal ini bisa terjadi karena adanya kondisi konsisten manusia purba dalam memanen telur Genyornis, memasak mereka di atas api, dan kemudian secara acak membuang fragmen cangkang telur tersebut ke dalam dan sekitar api memasak mereka."
Oleh karena itu banyak makhluk raksasa lain tampaknya tidak pernah lagi berkeliaran di padang gurun Australia, burung Genyornis diburu hingga punah setelah manusia pertama tiba di negara itu.
Menjadi besar, lezat dan tak kenal takut, tampaknya, bukan kombinasi yang baik ketika berada di sekitar manusia.
Manusia emang rakus...hehe... ^_^
Artikel Menarik Lainnya:
Yahhhh..Manusia dilawannnnn..ya kan Bang..hahahahayyy
BalasHapushahahay, iya Bang Icah... manusia rakus apa aja dimakan..lbh rakus dari segalanya :D
Hapusmanusia zaman dulu kan ngeri ngeri
BalasHapus