Advertisement
Hasil Analisa
Setelah melalui penelitian oleh para ilmuwan, ada sebuah pendapat yang akhirnya mengungkap misteri lubang-lubang aneh tersebut. Menurut para peneliti, lubang-lubang itu tercipta karena adanya debu yang jatuh di atas permukaan salju. Debu yang kemungkinan berasal dari gurun atau benua yang jauh, atau lahan pertanian, bisa juga berasal dari partikel letusan gunung berapi ataupun emisi pembangkit listrik dan jelaga yang terbang terbawa angin lalu jatuh di atas permukaan salju. Kemudian partikel debu tersebut menyerap sinar matahari sehingga menyebabkan es yang berada di bawahnya mencair, lalu membentuk lubang silinder yang panjang. Lapisan hitam yang berada di bagian bawah lubang itulah yang dimaksudkan dengan debu tersebut. Sedangkan bagian atasnya akan terisi oleh lelehan es yang mencair. Dari sinilah kemudian lubang tersebut diberi nama “Cryoconite”, yang berasal dari kata “cryo” artinya es, dan “conite” artinya debu.
Debu Cryoconite biasanya terdiri dari kombinasi antara partikel batu kecil, jelaga dan mikroba. Selama musim panas, lubang cryoconite ini sering terisi oleh air. Sehingga memungkinkan adanya lingkungan yang baik bagi mikroorganisme yang bisa beradaptasi dengan dingin, misalnya bakteri, alga, atau bahkan serangga yang memanfaatkan air dalam lubang itu untuk berkembang biak. Energi yang dihasilkan oleh organisme ini lebih lanjut memberikan kontribusi pada pertumbuhan lubang. Sehingga menjadikan lubang cryoconite sebagai sebuah ekosistem tertentu dengan batas-batas yang berbeda, aliran energi, dan siklus nutrisi.
Sedangkan di musim dingin, pada bagian permukaan dari lubang akan tercipta sebuah tutup es, dengan menyisakan sedikit air dibagian dalamnya, sehingga manakala tutup es tersebut mencair kembali pada musim panas, koloni yang berada di dalamnya akan tetap tumbuh meski bertahun-tahun lamanya. Dan ketika gletser ini mulai mencair, maka lubang-lubang cryoconite pun ikut mencair pula serta menghilang. Hal ini menyebabkan komunitas mikroba yang ada di dalamnya terlepas bebas untuk menjelajah tanah yang baru untuk melangsungkan kehidupan mereka.
Lubang cryoconite umumnya terdapat di zona ablasi gletser di seluruh dunia, termasuk wilayah Arktik, dan Antartika. Serta area gletser yang beriklim pertengahan garis lintang. Juga bisa ditemukan pada laut es dan danau es.
Artikel Menarik Lainnya:
jd karena debu ya, berarti kalo lubangnya besar, debunya juga besar dong, atau batu mungkin ya
BalasHapus@Obat: sepertinya begitu mbak..
BalasHapusdari penjelasannya sih masuk akal juga
BalasHapusitu bisa berbahaya gak mas bagi para penjelajah es.. kalo keinjak kan bs jeblos itu
BalasHapusdilihat gitu kok rasanya ngeri juga ya? tapi debunya itu debu apa ya kok bisa menyerap matahari, di penjelasannya kok cuma 'kemungkinan'? berarti hasil analisanya belum fix?
BalasHapussepertinya masih ada kemungkinan lain ya boss, seperti mikroba alien jutaan tahun yg "terbangun" kembali...
BalasHapusnice article boss