Apakah Misteri 'Kutukan Firaun' Raja Tut Akhirnya Terpecahkan?


Sabtu, 04 Mei 2024
Label: ,
Advertisement
[Sains Box] Apakah Misteri 'Kutukan Firaun' Raja Tut Akhirnya Terpecahkan?

Lebih dari 20 orang yang menggali makam Raja Tutankhamun pada tahun 1920an kemudian meninggal dalam usia muda karena berbagai penyakit.

Penemuan makam Raja Tutankhamun yang terpelihara dengan sempurna pada tahun 1922 oleh Howard Carter adalah (dan masih tetap) menjadi salah satu penemuan arkeologi terpenting dalam sejarah.

Baca Juga:

Apakah Misteri Kutukan Firaun Raja Tut Akhirnya Terpecahkan?
Howard Carter memeriksa sarkofagus Raja Tut. (Kredit: The New York Times 1925)


Tidak seperti kebanyakan makam Mesir yang telah dijarah sejak lama, makam ini tetap tidak tersentuh sejak jaman dahulu - memberikan gambaran unik tentang keseluruhan dan kemegahan penguburan Raja Anak Laki-Laki.

Meskipun ada banyak hal yang patut dirayakan mengenai penemuan ini, rumor mulai beredar tentang kutukan Firaun setelah beberapa anggota tim penggalian kemudian meninggal sebelum waktunya.

Ini termasuk Howard Carter sendiri, yang meninggal karena serangan jantung pada tahun 1939 setelah menderita limfoma Hodgkin, sementara Lord Carnarvon - yang berjalan melewati ruang harta karun - meninggal hanya lima bulan kemudian karena keracunan darah.

Tren ini akan berlanjut selama beberapa waktu, dengan puluhan orang yang terlibat dalam penggalian tersebut meninggal karena berbagai sebab mulai dari stroke dan serangan jantung hingga pneumonia dan asfiksia.





Tapi mungkinkah memang ada 'kutukan' yang sebenarnya?

Berdasarkan penelitian baru yang dipimpin oleh Ross Fellowes, mungkin terdapat penjelasan konvensional mengenai fenomena tersebut dan hal tersebut berkaitan dengan paparan radiasi yang berlebihan.

Ternyata beberapa makam Mesir sebenarnya mengandung unsur radioaktif dan berbahaya yang berpotensi menimbulkan kerusakan besar pada kesehatan manusia jika diberi waktu dan paparan yang cukup.

Mereka yang bekerja di dalam makam Raja Tut kemungkinan besar menerima dosis yang besar.

Bukti radioaktivitas juga ditemukan di makam-makam lain, tetapi hal ini biasanya disebabkan oleh radiasi latar alami di dalam batu tersebut.

“Dilaporkan radiasi kuat (seperti radon) di reruntuhan makam dikaitkan dengan latar belakang alami batuan dasar induk,” tulis Fellowes.

“Namun, levelnya sangat tinggi dan terlokalisasi, yang tidak konsisten dengan karakteristik batuan dasar batu kapur, tapi juga menunjukkan adanya sumber lain yang tidak alami.”

*******

Thanks
Sains Box
Sains Box

Artikel Menarik Lainnya:




FOLLOW and JOIN to Get Update!

Advertisement

2 komentar:

  1. Bisa jadi firaun tersebut adalah alien yang bertarung dengan salah satu superhero di masa lalu....

    BalasHapus

Berkomentarlah yang baik dan sopan. Dilarang meninggalkan jejak link hidup maupun iklan promosi di kolom komentar. Silahkan hubungi Admin jika ingin bekerjasama dalam hal iklan. Terima kasih.