Advertisement
Sekelompok peneliti, untuk pertama kalinya, mengidentifikasi unsur tanah jarang yang dihasilkan oleh penggabungan bintang neutron.
Rincian tonggak sejarah ini diterbitkan dalam The Astrophysical Journal pada 26 Oktober 2022.
Ketika dua bintang neutron berputar ke dalam dan bergabung, ledakannya akan menghasilkan sejumlah besar elemen berat yang membentuk alam semesta kita. Contoh pertama yang dikonfirmasi dari proses ini adalah peristiwa pada tahun 2017 bernama GW 170817.
Baca Juga:
- Gambar Close-up Wajah Semut Ini Pasti Memberi Anda Mimpi Buruk
- Menguji Efek Radiasi Ruang Angkasa pada Embrio Tikus, Apa Hasilnya?
Ketika dua bintang neutron bergabung, ledakan yang dihasilkan membentuk unsur-unsur berat, yang banyak di antaranya membentuk alam semesta kita. (Kredit: Tohoku University) |
Namun, bahkan lima tahun kemudian, mengidentifikasi elemen spesifik yang dibuat dalam penggabungan bintang neutron telah menghindari ilmuwan, kecuali strontium yang diidentifikasi dalam spektrum optik.
Sebuah kelompok penelitian yang dipimpin oleh Nanae Domoto, seorang mahasiswa pascasarjana di Graduate School of Science di Tohoku University dan seorang peneliti di Japan Society for the Promotion of Science (JSPS), telah secara sistematis mempelajari sifat-sifat semua elemen berat untuk memecahkan kode spektrum dari penggabungan bintang neutron.
Mereka menggunakan ini untuk menyelidiki spektrum kilonova - emisi terang yang disebabkan oleh peluruhan radioaktif dari inti yang baru disintesis yang dikeluarkan selama penggabungan - dari GW 170817. Berdasarkan perbandingan simulasi spektrum kilonova rinci, yang dihasilkan oleh superkomputer ATERUI II Di Observatorium Astronomi Nasional Jepang, tim menemukan bahwa elemen langka lanthanum dan cerium dapat mereproduksi fitur spektral inframerah-dekat yang terlihat pada tahun 2017.
Sampai saat ini, keberadaan unsur tanah jarang hanya dihipotesiskan berdasarkan evolusi kecerahan kilonova secara keseluruhan, tetapi bukan dari fitur spektral.
"Ini adalah identifikasi langsung pertama dari unsur-unsur langka dalam spektrum penggabungan bintang neutron, dan itu memajukan pemahaman kita tentang asal usul unsur-unsur di Semesta," kata Dotomo.
"Studi ini menggunakan model sederhana dari material yang dikeluarkan. Ke depan, kami ingin mempertimbangkan struktur multi-dimensi untuk memahami gambaran yang lebih besar tentang apa yang terjadi ketika bintang bertabrakan," tambah Dotomo.
(tohoku)
Artikel Menarik Lainnya:
wow speechless sy dibuatnya!
BalasHapusNgeri ya mbak
Hapus