Advertisement
Para ilmuwan telah menentukan bahwa kepunahan massal telah terjadi sepanjang sejarah dengan keteraturan yang mencolok. Berkali-kali sepanjang sejarah, kombinasi peristiwa bencana telah mengakibatkan kepunahan massal spesies tumbuhan dan hewan yang tak terhitung jumlahnya, baik di darat maupun di lautan.
Peristiwa inilah yang menyebabkan evolusi (dan kematian) dinosaurus, serta kemunculan akhir nenek moyang kita dan semua hewan yang kita lihat sekarang.
Sebenarnya apa yang menyebabkan peristiwa kepunahan massal ini - dan apakah kita terlambat atau tidak - telah lama menjadi topik perdebatan sengit di antara para ilmuwan.
Baca Juga:
- Bagian Baru 'Menara Tengkorak Aztec' Ditemukan Lagi
- Monolit Misterius Masih Terus Bermunculan, Portal Alienkah?
Kini, sebuah studi baru berdasarkan analisis baru tentang tanggal kepunahan massal, serta usia kawah tumbukan asteroid besar dan jejak fisik peristiwa bencana lainnya, telah mengungkapkan bahwa kepunahan massal terjadi kira-kira sekali setiap 27,5 juta tahun.
Penemuan ini memberikan kepercayaan pada gagasan bahwa semacam sistem siklus mungkin sedang bekerja, namun masih belum jelas proses apa yang bertanggung jawab untuk hal ini.
Beberapa ilmuwan berspekulasi bahwa letusan gunung berapi besar mungkin terjadi karena siklus periodik jangka panjang jauh di dalam Bumi, sementara yang lain berpendapat bahwa benda yang belum ditemukan di tata surya luar dengan orbit yang sangat lebar dapat secara berkala melemparkan batuan luar angkasa ke arah kita setiap beberapa juta tahun saat lewat paling dekat ke Bumi.
Perlu dicatat bahwa jika angka 27,5 juta tahun itu akurat - dan mengingat bahwa peristiwa kepunahan massal terakhir terjadi 66 juta tahun yang lalu - kita mungkin sudah lama terlambat menunggu yang lain.
Artikel Menarik Lainnya:
apa covid bisa jadi menjadi pemusnah kehidupan jg ya
BalasHapusbener juga Bang, Covid 19 bisa jg dimasukan ke kategori pemusnah kehidupan secara massal...
Hapus