Benarkah Ada 'Gelembung Ketiadaan' Memakan Alam Semesta?


Selasa, 10 Maret 2020
Label: ,
Advertisement
[Sains Box] Benarkah Ada 'Gelembung Ketiadaan' Yang Memakan Alam Semesta?

Kedengarannya cukup tak masuk diakal, tapi beberapa orang fisikawan menyatakan bahwa sebuah lubang dalam tatanan realitas akan muncul dan dapat menghilangkan segala sesuatu yang ada di alam semesta ini.

Dalam film fantasi klasik 1984 'The Neverending Story', dunia Fantasia sedang dilahap oleh kekuatan jahat yang dikenal sebagai 'Nothing' - secara efektif ia menghilangkan semuanya yang ada.

Tetapi bagaimana jika sesuatu yang serupa itu benar-benar bisa terjadi dalam kehidupan nyata?

Baca Juga:

Benarkah Ada Gelembung Ketiadaan Memakan Alam Semesta?
Gelembung ketiadaan yang akan muncul dan memakan alam semesta beserta segala isinya, itukah yang dinamakan 'kiamat'? Lubang hitam kah itu?
---------

Gagasan bahwa alam semesta dapat mulai mengkonsumsi dirinya sendiri dari keberadaan telah ada sejak tahun 1982 ketika fisikawan Edward Witten menggambarkan fenomena seperti itu sebagai "sebuah lubang yang secara spontan terbentuk di ruang angkasa dan dengan cepat mengembang hingga tak terbatas, mendorong hingga tak terbatas apa pun yang mungkin ditemuinya."

Kini, sebuah makalah baru yang ditulis oleh tiga fisikawan dari Universitas Oviedo di Spanyol dan Universitas Uppsala di Swedia telah meninjau kembali gagasan ini dan apa yang dapat diceritakannya kepada kita tentang alam semesta.

Gagasannya menyangkut 'gelembung ketiadaan' yang dapat secara spontan terbentuk dan terus berkembang seperti Big Bang terbalik, yang pada akhirnya memusnahkan seluruh kosmos.



"[Gelembung ketiadaan] menggambarkan saluran yang mungkin untuk 'penghancuran alam semesta;' karena gelembung ketiadaan yang mengembang dan dapat 'memakan' semua ruangwaktu, mengubahnya menjadi 'tidak ada'," kata rekan penulis studi, Marjorie Schillo dari Universitas Uppsala.

Namun ada satu hal yang menenangkan, yaitu kenyataan bahwa alam semesta ini masih ada di sini setelah lebih dari 13 miliar tahun, menunjukkan bahwa nasib seperti itu sangat tidak mungkin dan mungkin tidak akan pernah terjadi sama sekali.

"Kita tidak tahu apakah ruangwaktu kita benar-benar stabil," tulis teoretikus string Ceko, Lubos Motl. "Masuk akal jika terancam oleh bencana kosmik."

"Tetapi karena alam semesta telah hidup selama [begitu lama] ... kita tahu bahwa kemungkinan kelahiran [gelembung ketiadaan] yang mematikan seharusnya tidak lebih besar dari [jumlah yang sangat kecil, jauh lebih sedikit dari satu]."

"Jika sebuah teori memprediksi kepadatan probabilitas yang jauh lebih besar dari tumor yang sangat mematikan, itu juga akan meramalkan bahwa alam semesta kita seharusnya (pasti) telah hancur sekarang."

Semoga semua itu hanyalah teori belaka, tapi bagaimana jika yang dimaksud ‘gelembung ketiadaan’ dalam teori itu adalah sebuah ‘lubang hitam’?

Entahlah…

*******
Thanks
Sains Box
Sains Box


Thanks
Sains Box
Sains Box

Artikel Menarik Lainnya:




FOLLOW and JOIN to Get Update!

Advertisement

0 komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah yang baik dan sopan. Dilarang meninggalkan jejak link hidup maupun iklan promosi di kolom komentar. Silahkan hubungi Admin jika ingin bekerjasama dalam hal iklan. Terima kasih.