Advertisement
Ketidakmampuan untuk merasakan sakit mungkin tampak seperti anugerah, namun rasa sakit yang sebenarnya adalah sensasi yang kita andalkan untuk memberi tahu kita bahwa ada sesuatu yang salah. Tanpanya, Anda bisa sakit parah atau terluka dan bahkan tidak menyadarinya.
Jo Cameron, yang sekarang berusia 71 tahun, tidak tahu bahwa kekebalannya terhadap rasa sakit adalah tidak normal sampai ia menjalani operasi tangan yang rutin dan dokter mencatat bahwa ia tampaknya tidak mengalami ketidaknyamanan. Cukup aneh.
Baca Juga:
- Foto Jamur Tumbuh di Mars Ini Menghebohkan Ilmuwan
- Scotty, Dinobatkan Sebagai T Rex Terbesar di Dunia
"Menengok ke belakang, saya sadar, saya tidak membutuhkan obat penghilang rasa sakit, tetapi jika kamu tidak membutuhkannya, kamu tidak mempertanyakan mengapa kamu tidak melakukannya," katanya. "Kamu adalah dirimu apa adanya, sampai seseorang menunjukkannya, kamu tidak mempertanyakannya. Saya hanya jiwa yang bahagia yang tidak menyadari ada sesuatu yang berbeda dengan diri saya."
Sepanjang hidupnya, Cameron pernah mengalami kejadian cedera yang tidak merasakan sakit sama sekali. Ketika masih anak-anak, dia pernah mematahkan lengannya dan tidak menyadarinya sampai mengetahui bahwa lengannya membentuk sudut yang aneh. Di kemudian hari, tanpa sadar dia juga pernah membakar tangannya di atas kompor,dan baru menyadarinya ketika dia mulai mencium bau daging yang terbakar.
Dia bahkan menggambarkan sensasi persalinan sebagai sesuatu yang "cukup menyenangkan". Tentu berbeda dengan orang lainnya yang seringkali mengatakan penuh rasa sakit saat melahirkan.
Berdasarkan hasil analisis genetik kemudian telah menemukan adanya dua mutasi penting yang bertanggung jawab atas kondisinya tersebut. Selain kekebalannya terhadap rasa sakit dan kecemasan, dia juga sembuh lebih cepat dan mengalami peningkatan kebahagiaan.
Para ilmuwan sekarang berharap untuk dapat memanfaatkan mutasi yang sama agar bisa membantu mereka yang menderita sakit kronis.
"Orang-orang dengan kepekaan yang jarang terhadap rasa sakit dapat berharga untuk penelitian medis ketika kita belajar bagaimana mutasi genetik mereka berdampak pada bagaimana mereka mengalami rasa sakit," kata peneliti, James Cox.
"Kami akan mendukung siapa pun yang tidak mengalami rasa sakit untuk maju."
Jo Cameron tidak menyadari bahwa ketidakpekaannya terhadap rasa sakit adalah sesuatu yang tidak biasa sampai dia berusia 60 tahun. Dan itu bisa menjadi anugerah yang berharga bagi orang lain, jika penelitian medis dapat mempelajarinya.
Artikel Menarik Lainnya:
Pantas si Jo awet muda ya, Kaks. Kalau gen-nya bisa dipelajari dan bisa dikembangkan lagi oleh ilmuwan ... bakal baik juga untuk umat manusia ..
BalasHapusjgn2 mbak Tuteh juga bakal tertarik dgn resep ramuan awet mudanya.. hehe...
Hapus