Advertisement
Melihat mumi kecil yang satu ini, mungkin akan mengingatkan kita kepada sesuatu yang biasa disebut ‘jenglot’, namun tentu ini sangat berbeda jauh dengan jenglot. Ini adalah penemuan yang sempat menghebohkan para ilmuwan dan pencinta UFO di tahun 2003 yang lalu. Dimana telah ditemukan mumi yang berukuran kecil dengan bentuk dan wajahnya yang aneh sehingga banyak yang berpendapat bahwa itu adalah mumi alien.
Ditemukan di sebuah kota Chili yang sepi, lebih tepatnya di Gurun Atacama, sosok tengkorak mungil yang memanjang, serta memiliki mata yang cekung ini menjadi temuan pertama kali yang membuat geger para ilmuwan. Ia pun akhirnya dikenal sebagai ‘Atacama Humanoid’ atau ‘Ata’.
Baca Juga:
- Misteri Singa Betina Memiliki Surai Telah Terpecahkan
- Mencegah Asteroid Tabrak Bumi Dengan Menyemprotkan Cat?
Bentuk tubuh mumi Ata yang kecil berukuran sekitar 6 inchi dan aneh ini memiliki rupa wajah dan kepala yang cacat, rahang yang belum berkembang, serta beberapa tulang rusuk yang hilang (hanya ada 10 tulang rusuk berbeda dengan yang pada umumnya). Spesimen ini telah lama menjadi perdebatan dikalangan para ahli yang berusaha mengungkap misteri dibaliknya. Tak tanggung-tanggung banyak yang berspekulasi bahwa itu adalah sosok alien yang berubah menjadi mumi.
Namun, menurut beberapa ahli yang sempat terjun langsung menelitinya berpendapat bahwa Ata sebenarnya adalah manusia. Lalu kenapa tubuhnya berbentuk kecil? Menurut seorang ahli mikrobiologi dan imunologi yang bernama Garry Nolan mengungkap bahwa melalui studi genetik, dikatakan manusia Ata telah mengalami banyak mutasi dalam perkembangan tulangnya. Akan tetapi untuk dapat memperoleh mutasi mana saja yang relevan dengan kondisinya itu maka butuh waktu 5 hingga 10 tahun penelitian lagi.
"Apa yang kami laporkan sekarang adalah mutasi spesifik yang kami pikir terkait dengan kondisi tidak biasa yang terlihat pada anak ini," kata Atul Butte, seorang direktur Institut Ilmu Kesehatan Komputasi di Universitas California-San Francisco yang tidak lain adalah rekan kerja dari Garry Nolan sendiri yang telah melakukan analisis genetik dan fisik dengan lebih rinci terhadap Ata.
Dalam penelitiannya itu, DNA Ata diekstrak dari sumsum tulang belakangnya, karena kondisinya yang masih asli maka para peneliti dapat mengurutkan seluruh genom Ata. Hasilnya menyatakan bahwa Ata telah menderita gangguan penuaan tulang yang langka. Ada tujuh gen yang mengalami mutasi baik terpisah maupun bersamaan, beberapa gen tersebut juga menyebabkan penyakit sehingga mengakibatkan ia tumbuh dan berkembang menjadi tidak normal.
"Cukup mengejutkan berapa banyak mutasi yang dimiliki anak ini," kata Butte. “Dan itu sangat relevan dengan saat ini. Anak-anak dengan penyakit langka dan tidak terdiagnosis sekarang lebih sering mendapatkan urutan genetik, dan biasanya kami di bidang medis mencari 'satu gen' yang bermasalah. Itu seperti Occam's Razor genetik, dengan pemikiran bahwa penjelasan paling sederhana sering kali benar.”
Tetapi dalam kasus khusus ini, para peneliti menemukan banyak gen dengan mutasi.
(gizmodo)
Artikel Menarik Lainnya:
0 komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik dan sopan. Dilarang meninggalkan jejak link hidup maupun iklan promosi di kolom komentar. Silahkan hubungi Admin jika ingin bekerjasama dalam hal iklan. Terima kasih.