Advertisement
Penelitian yang dilakukan oleh Colorado’s Cooperative Institute for Research in Environmental Sciences (CIRES) bersama Steve Nerem dan rekan-rekannya selama 25 tahun dengan memanfaatkan data satelit telah mengungkap kenaikan tingkat permukaan laut global yaitu meningkat 0,08 mm/tahun setiap tahunnya, yang berarti bahwa pada tahun 2100 nanti permukaan laut akan meningkat menjadi 10 mm atau lebih.
Laju kenaikan permukaan air laut memang tidak tetap setiap tahunnya. Namun dalam kurun waktu 25 tahun terakhir permukaan laut nampaknya sedikit lebih sedikit bertambah naik.
Baca Juga:
- Ternyata Galaksi Andromeda Ukurannya Sebanding Bima Sakti
- Filter Graphene Bisa Membuat Air Laut Dapat Diminum
"Akselerasi ini, terutama didorong oleh percepatan peleburan di Greenland dan Antartika, memiliki potensi untuk melipatgandakan kenaikan permukaan laut pada tahun 2100 dibandingkan dengan proyeksi yang mengasumsikan tingkat konstan, sampai lebih dari 60 cm, bukan sekitar 30." kata Nerem, yang juga seorang profesor Aerospace Engineering Sciences di University of Colorado Boulder.
Menurut pantauan peneliti, jika kondisi kecepatan kenaikan permukaan laut terus berubah, maka tidak menutup kemungkinan bahwa pada tahun 2100 akan mencapai di angka 65 cm (26 inci) yang berarti ini akan membawa banyak dampak dan masalah yang signifikan terutama bagi kota-kota pesisir.
Peningkatan ini diukur dengan menggunakan pengukuran altimeter satelit sejak tahun 1992, termasuk misi satelit A.S./Eropaopeexex / Poseidon, Jason-1, Jason-2, dan Jason-3.
Tapi mendeteksi akselerasi memang menantang, meski dalam catatan yang panjang.
Sebenarnya sangat banyak faktor yang mempengaruhi permukaan laut global, bukan hanya melelehnya es di Antartika tapi juga pengaruh dari pola iklim seperti El Nino dan La Ninas yang dapat mempengaruhi suhu laut serta pola curah hujan secara global.
"Studi ini menyoroti peran penting yang dapat dimainkan oleh catatan satelit dalam memvalidasi proyeksi model iklim," kata rekan penulis John Fasullo, seorang ilmuwan iklim di National Center for Atmospheric Research.
(earthsky)
Artikel Menarik Lainnya:
0 komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik dan sopan. Dilarang meninggalkan jejak link hidup maupun iklan promosi di kolom komentar. Silahkan hubungi Admin jika ingin bekerjasama dalam hal iklan. Terima kasih.