Advertisement
Para ilmuwan percaya bahwa senyawa organik yang dikenal sebagai tiofena dapat menjadi indikator kehidupan di Mars. Ditemukan di Planet Merah oleh penjelajah Curiosity NASA, senyawa ini dapat ditemukan di Bumi dalam berbagai bahan bakar fosil seperti batu bara dan minyak serta dalam jenis jamur tertentu seperti truffle putih.
Kini dalam sebuah studi baru, seorang astrobiolog Dirk Schulze-Makuch dari Washington State University dan Jacob Heinz dari Technische Universitat di Berlin telah menentukan bahwa proses biologis - kemungkinan besar melibatkan bakteri - dapat dengan mudah bertanggung jawab atas keberadaan tiofena di Mars.
Baca Juga:
- Pedang Tertua Di Dunia Berusia 5.000 Tahun Ditemukan di Biara Venesia
- Puji Syukur, Obat Penangkal Virus Corona Telah Ditemukan
"Kami mengidentifikasi beberapa jalur biologis untuk tiofena yang tampaknya lebih mungkin daripada yang kimiawi, tetapi kami masih membutuhkan bukti," kata Dirk Schulze-Makuch.
"Jika Anda menemukan tiofena di Bumi, maka Anda akan berpikir itu adalah biologis, tetapi di Mars, tentu saja, bar untuk membuktikan itu harus sedikit lebih tinggi."
Namun penting untuk dicatat bahwa jika proses biologis bertanggung jawab atas senyawa tersebut, mereka kemungkinan besar akan ada di Mars di masa lalunya yang jauh, bukan di masa kini.
Meskipun begitu, penemuan seperti itu masih akan sangat signifikan.
Akan tetapi, mungkin diperlukan juga data baru dari penjelajah Mars 2020 NASA yang akan datang untuk sepenuhnya mengungkap misteri ini dan menentukan sekali untuk semua bagaimana senyawa ini muncul di sana.
Apakah Curiosity benar-benar telah menemukan bukti kehidupan masa lalu di Mars?
Tunggu hasil penelitian berikutnya.
(phys)
Artikel Menarik Lainnya:
Sungguh penemuan yang menarik.
BalasHapusAh.. angkasa luar, sungguh banyak misteri di luar sana.
yup, seandainya manusia sudah punya teknologi utk menjelajahinya, wah pasti saya berharap bisa ikut
Hapus