Advertisement
Seorang ahli biologi evolusi telah menguraikan apa yang mungkin terjadi ketika orang mulai hidup penuh waktu di Mars. Bayangkan sejenak bahwa umat manusia tidak hanya mencapai pendaratan berawak yang berhasil di Planet Merah, tetapi juga telah membangun bangunan koloni yang mandiri dan permanen yang dihuni oleh ratusan orang.
Dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan Inverse, Prof Scott Solomon dari Rice University, Texas berbicara tentang beberapa perubahan dan adaptasi yang mungkin mulai dialami oleh manusia di koloni semacam itu.
Baca Juga:
"Evolusi lebih cepat atau lebih lambat tergantung pada seberapa banyak keuntungan yang ada untuk memiliki mutasi tertentu," katanya. "Jika sebuah mutasi muncul untuk orang-orang yang tinggal di Mars, dan itu memberi mereka keuntungan bertahan hidup 50 persen, itu keuntungan yang sangat besar, bukan? Dan itu berarti bahwa individu-individu itu akan meneruskan gen-gen itu pada tingkat yang jauh lebih tinggi daripada yang seharusnya mereka miliki."
Orang Mars dapat, misalnya, mengembangkan tulang yang lebih kuat dan lebih padat untuk mengimbangi gravitasi yang lebih rendah. Mereka juga bisa berakhir dengan warna kulit yang berbeda untuk membantu melindungi terhadap radiasi berbahaya.
Hidup dalam modul tempat tinggal yang sempit dapat berarti bahwa rabun jauh menjadi sifat yang lebih umum, sebagaimana kemampuan untuk memanfaatkan oksigen yang tersedia dengan lebih efisien.
Terpisah dari bakteri dan virus yang ditemukan di Bumi, penduduk Mars juga mungkin berakhir dengan sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah yang dapat membuat pertemuan intim dengan pengunjung dari Bumi sangat berisiko.
Pada akhirnya, jika diberikan waktu yang cukup, penjajah Mars bahkan dapat menjadi spesies yang sama sekali baru.
|
|
|
|
Artikel Menarik Lainnya:
- 
Kira-kira bagaimana ya warna kulit orang Mars, sebelum dan setelah perubahan?
BalasHapussemoga tdk bertambah gosong :D
Hapus