Advertisement
Sebuah penelitian baru mengungkapkan bahwa bulan kita semakin bertambah kecil dan mengalami 'gempa bulan' yang kuat. Menurut penelitian, Bulan telah menyusut sekitar 50 meter selama beberapa ratus juta tahun terakhir karena pendinginan bertahap yang berkelanjutan dari interiornya.
Ini, pada gilirannya, telah membuatnya sedikit berkerut (agak seperti kismis), yang telah menciptakan 'patahan dorong' dan menyebabkan bagian kerak mendorong ke atas bagian lain, sehingga menghasilkan gempa bulan.
Baca Juga:
- Inilah Rekor Baru Penjelajah Bawah Laut Terdalam Hampir 7 Mil
- Bangkai Makhluk Misterius Ditemukan di Florida
Mengejutkan, gempa bulan ini sangatlah kuat, berukuran hingga lima pada skala Richter.
"Analisis kami memberikan bukti pertama bahwa patahan ini masih aktif dan kemungkinan menghasilkan gempa bulan hari ini karena Bulan terus berangsur-angsur menyusut," kata ilmuwan senior Thomas Watters dari Center for Earth and Planetary Studies.
Studi ini melihat data yang dikumpulkan oleh seismometer yang ditempatkan pada permukaan bulan oleh para astronot Apollo antara tahun 1969 dan 1977. Para peneliti dapat menentukan bahwa 8 dari gempa bulan yang diambil oleh perangkat ini terjadi di sekitar patahan yang terlihat.
"Kami pikir sangat mungkin bahwa delapan gempa ini dihasilkan oleh patahan yang tergelincir ketika stres bertambah ketika kerak bulan dikompresi oleh kekuatan kontraksi dan pasang-surut global, menunjukkan bahwa seismometer Apollo mencatat Bulan yang menyusut dan Bulan masih aktif secara tektonik," kata Watters.
Waduh, kalo bulan terus menyusut bisa gawat donk!
(stuff)
Artikel Menarik Lainnya:
0 komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik dan sopan. Dilarang meninggalkan jejak link hidup maupun iklan promosi di kolom komentar. Silahkan hubungi Admin jika ingin bekerjasama dalam hal iklan. Terima kasih.