Advertisement
Para ilmuwan telah menemukan sisa-sisa fosil dari spesies manusia yang sudah punah di sebuah gua di Filipina yang bernama gua Callao. Dipercaya memiliki tinggi sekitar 4 kaki dan beradaptasi dengan baik dengan cara memanjat pohon, leluhur manusia berukuran kecil ini diberi nama Homo luzonensis terinspirasi dari nama pulau (Luzon) di mana ia ditemukan.
Penemuan ini semakin memperumit pohon keluarga manusia di Asia Tenggara dimana saat ini diyakini ada setidaknya tiga spesies manusia yang berbeda pada saat yang bersamaan.
Baca Juga:
- Misteri Masih Melingkupi Muncul dan Hilangnya Metana Mars
- Pohon Tropis Tertinggi di Dunia Ini Diberi Nama Menara
Spesies yang baru ditemukan ini menunjukkan campuran karakteristik yang menarik baik modern dan kuno, menunjukkan bahwa beberapa nenek moyang kita yang sangat awal di Afrika mungkin telah melakukan perjalanan ke Asia Tenggara jauh sebelum Homo erectus meninggalkan benua sekitar 1,9 juta tahun yang lalu.
Namun, fakta bahwa pulau Luzon hanya dapat diakses melalui laut juga menimbulkan pertanyaan lebih lanjut.
Para ilmuwan telah memperkirakan tanggal sisa-sisa kerangka Homo luzonensis ini yaitu antara 50.000 dan 67.000 tahun yang lalu, yang berarti ia berbagi planet dengan manusia modern dan Neanderthal.
Pulau itu sendiri juga diperkirakan dihuni oleh spesies lain, yaitu Denisovans.
Apa yang akhirnya bertanggung jawab atas kepunahan Homo luzonensis, bagaimanapun masih belum jelas.
(bbc)
Artikel Menarik Lainnya:
wah penemuan baru itu gan, fosil fosil manusia purba yang sangat penting untuk dipelajari para arkeolog untuk memecahkan misteri orang jaman old ya, nambah ilmu baru nih postingannya, makasih banyak gan
BalasHapusiya sob, penemuan baru dan spesies manusia purba baru, makin menambah daftar nama dalam pohon silsilah manusia. Mksh udh mampir sob..
Hapus