Advertisement
Sebuah asteroid yang diperkirakan berasal dari hari-hari awal tata surya telah ditemukan berada pada jarak empat miliar kilometer jauhnya dari Bumi lebih tepatnya berada di wilayah yang dikenal sebagai wilayah Sabuk Kuiper atau Kuiper Belt, yaitu wilayah yang paling ramai di tata surya kita setelah orbit Neptunus.
Minat pada batuan angkasa yang jauh ini pertama kali digelitik oleh astronom Universitas Queen, Dr Wesley Fraser yang telah melakukan pengamatan rutin menggunakan Teleskop Luar Angkasa Hubble.
Baca Juga:
- Mengapa Menara Pisa Tidak Ambruk Meski Berumur 500 Tahun
- Pencarian Bangkai MH370 Malah Memecahkan Misteri 140 Tahun
Dia memperhatikan bahwa 'spektrum reflektansi' asteroid itu berbeda dengan objek yang berdekatan.
"Itu tampak cukup aneh bagi kami untuk melihatnya lebih dekat," katanya.
Pengamatan lebih lanjut menggunakan Teleskop Sangat Besar Eropa Southern Observatory kemudian berhasil mengungkap bahwa asteroid tersebut terbuat dari karbon, yang berarti asteroid itu berasal dari tata surya bagian dalam.
Kehadiran oksida besi dan phyllosilicates juga tampaknya mengkonfirmasi penemuan ini.
Para ilmuwan sekarang percaya bahwa batuan luar angkasa terlempar keluar dari sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter oleh salah satu raksasa gas ketika bermigrasi melalui tata surya miliaran tahun yang lalu.
"Meskipun telah ada laporan sebelumnya mengenai spektrum objek 'Kuiper Belt' lainnya, namun tidak ada yang dikonfirmasi untuk tingkat kualitas ini," kata astronom ESO, Dr Olivier Hainaut.
"Penemuan asteroid karbon di Sabuk Kuiper ini adalah verifikasi kunci dari salah satu prediksi fundamental dari model dinamik tata surya awal."
|
|
|
|
Artikel Menarik Lainnya:
- 
0 komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik dan sopan. Dilarang meninggalkan jejak link hidup maupun iklan promosi di kolom komentar. Silahkan hubungi Admin jika ingin bekerjasama dalam hal iklan. Terima kasih.