Advertisement
Seorang ahli bahasa forensik telah melakukan analisis baru terhadap dua surat yang diduga ditulis oleh si pembunuh yang terkenal misterius, Jack the Ripper.
Ini adalah salah satu misteri pembunuhan yang paling dikenal dan bertahan lama yang pernah diketahui dunia, namun lebih dari 120 tahun setelah pembunuhan Jack the Ripper melalui jalan-jalan di London, tidak pernah ada jawaban pasti mengenai siapa dirinya yang sebenarnya.
Selain reputasinya sebagai pembunuh yang terkenal, Jack juga dikenal karena menulis surat tentang pembunuhan tersebut, lebih dari 200 surat jumlahnya, walaupun banyak yang dianggap sebagai copycats yang ditulis oleh hoaxers, namun beberapa peneliti ada juga yang yakin bahwa itu adalah asli tulisan tangannya.
Baca Juga:
- Mengintip Panorama Mars Dari Jepretan Curiosity Rover
- Benarkah Ilmuwan Pernah Ciptakan Manusia-Simpanse?
Kini, dalam upaya untuk mendapatkan wawasan baru tentang siapa yang menulis dua surat paling awal, Dr Andrea Nini dari The University of Manchester telah menganalisis gaya penulisan dengan menggunakan teknik linguistik forensik modern.
Dia dapat menemukan beberapa konstruksi linguistik khas tertentu, seperti kata kerja phrasal 'untuk tetap bertahan' (menahan), serta koneksi ke surat lain yang terkenal dari si pembunuh.
"Kesimpulan saya adalah bahwa ada bukti linguistik yang sangat kuat bahwa kedua teks ini ditulis oleh orang yang sama," tulisnya. "Orang-orang di masa lalu telah mengungkapkan kesimpulan tentatif ini, atas dasar kesamaan tulisan tangan, tapi ini belum ditetapkan dengan pasti."
"Saya juga menemukan bukti yang bisa menghubungkan penulis kedua surat ini ke surat yang disebut sebagai surat 'Moab dan Midian', yang diyakini beberapa orang sebagai tipuan yang dibuat oleh Central News Agency of London."
Di antara jumlah total 209 teks, analisis ini akan memberi perhatian khusus pada teks awal yang diterima paling lambat tanggal 1 Oktober 1888, sebelum isi surat 'Dear Boss' dan 'Saucy Jacky' dipopulerkan oleh polisi dan media dan karena itu hoaxer bisa mengetahuinya. Sebelum tanggal ini, menurut koleksi Evans dan Skinner (2001), empat teks yang diterima adalah:
- Teks 1 (24 September, 128 kata): Dalam teks ini penulis mengakui pembunuhan Chapman dan menyajikan niat untuk berhenti membunuh. Surat itu tidak ditandatangani;
- Teks 2 (27 September, 244 kata): dalam Surat 'Dear Boss';
- Teks 3 (1 Oktober, 57 kata): pada Kartu pos 'Saucy Jacky'; dan
- Teks 4 (1 Oktober, 88 kata): Teks ini mengancam lebih banyak pembunuhan dan ditandatangani sebagai 'Ripper'.
Kesimpulan
Sebuah analisis terhadap teks yang dikirim selama kasus pembunuhan Whitechapel dipresentasikan. Analisis ini menemukan bukti linguistik yang mendukung hipotesis bahwa dua teks paling ikonik ditandatangani sebagai 'Jack the Ripper', surat 'Dear Boss' dan kartu pos 'Saucy Jacky', telah ditulis oleh orang yang sama. Karena jumlah dan kekhasan kesamaan linguistik, kemungkinan adanya hubungan authorial juga ada di antara kedua teks ini dan surat ketiga dikirim ke penerima yang sama, surat 'Moab dan Midian'.
Hasil ini merupakan bukti forensik baru dalam kasus Jack the Ripper setelah lebih dari 100 tahun, meskipun mereka tidak mengungkapkan informasi tentang identitas si pembunuh.
Artikel Menarik Lainnya:
0 komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik dan sopan. Dilarang meninggalkan jejak link hidup maupun iklan promosi di kolom komentar. Silahkan hubungi Admin jika ingin bekerjasama dalam hal iklan. Terima kasih.