Advertisement
Ide ini sebenarnya sudah ada selama ribuan tahun bahkan dokter dari dunia kuno juga menggunakan bau napas pasien untuk membantu mendiagnosa apa yang salah dengan mereka.
Baca Juga:
- Teori Baru: Dinosaurus Punah Karena Tidak Bisa Menetas Cepat
- Teori Baru: Titanic Tenggelam Bukan Karena Gunung Es
- Makhluk Mitos ini Terlihat Lagi Setelah Seabad
Dalam uji coba baru-baru ini, sebanyak 1400 orang dari lima negara yang berbeda diundang untuk mencoba Breathalyzer tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat itu mampu mendiagnosa penderitaan mereka dengan akurasi 86%. Para peneliti mengambil sampel napas mereka, dan mengujinya dengan perangkat breathalyzer. Kemudian, mereka diverifikasi hasilnya menggunakan metode lain, yang disebut GC-MS.
Dari satu napas, peneliti dapat menguji hingga 17 penyakit yang berbeda dan kondisi kesehatan yang jatuh ke dalam tiga kategori besar yaitu: kanker, inflamasi dan penyakit saraf.
Alat Breathalyzer ini digambarkan sebagai sesuatu yang "terjangkau, mudah digunakan, murah dan [alat] miniatur untuk skrining pribadi, diagnosis dan tindak lanjut", perangkat ini pada akhirnya bisa membantu menyelamatkan ribuan nyawa. Karena mendeteksi penyakit lebih dini akan dapat menentukan tindakan lebih lanjut dalam penanganan kesehatan seseorang.
Berikut video penjelasan Prof. Hossam Haick dengan alat Breathalyzer "Na-Nose" nya:
Artikel Menarik Lainnya:
0 komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik dan sopan. Dilarang meninggalkan jejak link hidup maupun iklan promosi di kolom komentar. Silahkan hubungi Admin jika ingin bekerjasama dalam hal iklan. Terima kasih.