Advertisement
Gua dalam es gletser adalah hasil dari proses glasial, atau Moulin dimana air hujan melelehkan es di permukaan gletser tersebut yang disalurkan ke sungai lalu masuk di celah-celah gletser. Air terjun menyebabkan sebuah lubang di gletser sementara saluran air tergenang menuju dataran rendah dengan membentuk gua es yang panjang dengan jalan keluar di ujung gletser. Sedimen berbutir halus dalam air tertiup bersama dengan angin menyebabkan sedimen aliran air lelehan membeku muncul dalam warna berlumpur sedangkan bagian atas gua menunjukkan warna biru. Karena gerakan cepat dari gletser sekitar 1 m per hari di medan yang tidak rata, maka gua es ini retak di ujungnya dan menjadi celah vertikal yang mendalam, ini disebut 'cerrac'. Hal ini menyebabkan cahaya pada waktu siang hari tidak langsung masuk ke dalam gua es dari kedua ujungnya dan mengakibatkan adanya pencahayaan homogen dari terowongan es.
Lubang gua es ini dapat diakses melalui pintu masuk 22-kaki di garis pantai. Pada akhirnya celah akan mengecil dan menjepit tidak lebih dari empat meter. Gua es umumnya tidak stabil dan bisa runtuh sewaktu-waktu. Mereka aman untuk dimasuki hanya di waktu musim dingin ketika suhu dingin bisa mengeraskan es. Meskipun begitu, orang bisa mendengar suara retak konstan di dalam gua. Itu bukan karena gua akan runtuh, tapi karena gua itu bergerak bersama dengan gletser itu sendiri. Setiap kali gletser pindah suara keras itu bisa didengar.
Artikel Menarik Lainnya:
luar biasa ya gua nya di dalam nya ada es nya. pasti dingin banget ya mas kalau masuk ke dalam hmmm nggak bisa membayangkan saya :)
BalasHapus